Wheelchock untuk Drilling & Pengeboran Geoteknik di Sulawesi dan Jakarta

Wheelchock besi untuk rig drilling dan pengeboran geoteknik di Sulawesi dan Jakarta

Pendahuluan

Dalam aktivitas drilling dan pengeboran geoteknik, aspek keselamatan operasional tidak boleh diabaikan. Salah satu komponen kecil namun memiliki peran besar adalah wheelchock, yaitu alat penahan roda yang berfungsi memastikan kendaraan atau mesin tetap stabil saat beroperasi. Penggunaan wheelchock sangat penting terutama pada proyek pengeboran di lokasi dengan kontur tanah tidak rata, lereng, atau kondisi cuaca ekstrem seperti yang sering ditemui di wilayah Sulawesi, maupun area padat dan terbatas seperti Jakarta.

Mengapa Wheelchock Penting dalam Pengeboran Geoteknik?

  1. Mencegah Pergerakan Kendaraan dan Rig Drilling
    Wheelchock menjaga kendaraan operasional, seperti truk rig pengeboran, tetap diam meski berada pada permukaan miring atau lembek.
  2. Keamanan Operator dan Peralatan
    Dalam proyek geoteknik, pergerakan kecil kendaraan bisa mengganggu stabilitas sounding, boring, ataupun Vane Shear Test. Dengan wheelchock, risiko kecelakaan dapat ditekan secara signifikan.

Efisiensi Kerja di Lapangan
Pada lingkungan kerja dengan mobilitas tinggi seperti Jakarta atau area remote di Sulawesi, wheelchock membantu menjaga posisi rig agar kegiatan pengeboran tetap presisi dan sesuai titik koordinat.

Kondisi Lapangan yang Memerlukan Penggunaan Wheelchock

Lokasi Pekerjaan

Kondisi Umum

Risiko Tanpa Wheelchock

Sulawesi (pegunungan / daerah basah)

Tanah lepas, curah hujan tinggi

Kendaraan bergerak saat rig beroperasi

Jakarta (urban & padat)

Lahan sempit, lalu lintas tinggi

Gangguan keamanan dan potensi tabrakan

Area proyek tepi sungai atau lereng

Kontur tidak stabil

Rig tergelincir atau miring

Lokasi dengan alat berat mobilisasi

Truk dan rig sering naik turun

Potensi kecelakaan akibat slip

Jenis Wheelchock yang Direkomendasikan untuk Drilling

  • Wheelchock Rubber (karet padat) – Cocok untuk rig geoteknik pada jalan aspal atau beton seperti di Jakarta.
  • Wheelchock Baja atau Besi Profil – Ideal digunakan di proyek pengeboran pada area tambang atau tanah keras di Sulawesi.
  • Wheelchock Custom dengan plat anti slip – Digunakan pada mobilisasi alat berat atau tronton agar tidak bergeser saat loading.

Standar Praktik Pemakaian Wheelchock dalam Proyek Geoteknik

  • Wajib dipasang pada minimal dua roda, terutama sisi yang menghadap kemiringan.
  • Digunakan sebelum kegiatan pengeboran, sondir, ataupun logging dimulai.
  • Operator harus memastikan wheelchock bersih dari lumpur atau material licin.
  • Harus menjadi bagian dari checklist K3 harian crew drilling.

Kesimpulan

Penggunaan wheelchock dalam kegiatan drilling dan pengeboran geoteknik merupakan langkah sederhana namun krusial untuk memastikan keamanan, akurasi, dan efisiensi operasional. Baik pada proyek geoteknik di Sulawesi yang memiliki medan menantang, maupun di Jakarta yang penuh keterbatasan ruang, wheelchock adalah komponen yang tidak boleh diabaikan.

Dengan penerapan wheelchock sesuai standar K3, perusahaan akan lebih terlindungi dari risiko kecelakaan, kerusakan peralatan, serta gangguan waktu pekerjaan.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top